Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sabtu, 23 Januari 2010

Belajar Bisnis Pun Perlu Ketekunan

Dalam dunia bisnis, ketekunan sangat mempengaruhi keberhasilan. Seseorang yang kurang tekun akan mudah berganti arah sebelum mencapai keberhasilan. Ia berhenti di tengah jalan sebelum sampai ke tujuannya dengan beranggapan ia sudah gagal, kemudian mencari jalan lain dan mulai dari awal lagi. Ketika jalan baru ini juga terasa sulit dan membosankan (mungkin sebenarnya hanya karena kurang tekun tadi) ia tergoda lagi untuk berhenti dan kembali berganti arah, demikian seterusnya.
Demikian pula halnya dalam proses belajar. Terasa sulit lantas ia ganti yang lain, sebelum pelajaran yang pertama ada hasilnya. Padahal pelajaran-pelajaran itu selalu berkesinambungan. Integral dan diferensial yang kita dipelajari di pelajaran matematika waktu SMA dulu sebenarnya akan terasa mudah dengan menguasai dasar-dasarnya seperti penjumlahan, perkalian, persamaan dan sebagainya.

Kebiasaan kurang tekun ini sangat mempengaruhi kesukesan. Kalau setiap kali terbentur dengan kesulitan kemudian berganti arah maka ia tidak akan pernah sampai ke tujuan awalnya. Ia akan membuang banyak waktu, usaha dan dana untuk berputar-putar dengan selalu berganti arah dan tujuan baru. Ketekunan merupakan keharusan bagi seseorang untuk mencapai kesuksesan. Kalau ia konsisten setiap hari maju ke arah yang dicita-citakannya, dapat dipastikan ia akan sampai pada apa yang dicita-citakannya.
Ketekunan adalah kunci yang berlaku dalam banyak bidang. Belajar SEO pun harus tekun, agar anda bisa jadi jagoan seperti saya tulis di Aku Jagoan SEO. Termasuk juga belajar di Asian Brain, harus tekun juga. hehe…
Kalau di dunia Multi Level Marketing, mungkin Anda tak senang dengan seseorang yang loncat sana loncat sini.  MLM yang satu baru mau sukses sudah pindah ke yang baru dan melupakan yang lama. Saya sendiri sangat selektif dan tidak akan mau join upline yang seperti itu.
Ada perbedaan yang sangat jelas antara kutu loncat dalam dunia multilevel marketing dengan strategi saling melengkapi. Bisa jadi seseorang menekuni beberapa MLM sekaligus, namun dia memilih mlm yang memang dapat saling melengkapi, satu dan yang lain salin memperkuat. Misalnya, ketika mlm tersebut dapat dijalankan via internet (online) maka suatu multilevel pulsa apat digabungkan dengan mlm yang bergerak dibidang periklanan. Itu akan saling melengkapi, karena keduanya saling membutuhkan, tidak bersaing.
Semoga bermanfaat buat Anda.

0 komentar:

Posting Komentar